Suka dia, Aku suka...
Dia hadir di suatu sore bergerimis…
Tanpa syarat dan isyarat, dengan satu kesadaran penuh melawan logika,
Aku menemukan dia ada,
Mencuri sedikit celah pada satu ruang sempit bernama “HATI…”
Diam diam memeluk bayang nya ketika malam membelai mata menuju mimpi,
Terbangun di pagi hari memeluk sisa sisa mimpi dan membawanya habiskan hari…
Aku suka cara dia tertawa,
Aku suka cara dia menyikapi hidup,
Aku suka sorot matanya…
Aku suka…
Aku suka…
Aku suka mengamati dia dari sudut mata,
Aku suka melihat punggungnya,
Lalu tersenyum diam diam ketika sesuatu berdesir perlahan di dada dan jantung berdetak entah berapa kali lebih kencang…
Aku menahan setiap luapan emosi,
Aku menahan setiap pelukan yang selalu ingin aku labuhkan untuk dia..
Entah sampai kapan aku bisa menahan,
Mungkin sampai suatu saat kenyataan membentur batas mimpi,
Dan dia tidak akan pernah menjadi seseorang…
Dan aku tidak akan pernah menjadi siapa siapa…
Tiap saat aku melihatnya dalam sebuah kata rindu,
Satu kata rindu yang hanya aku yang tau tentang “APA” dan “KARENA” nya…
“JATUH HATI” kah ini…?
Entah apa bentuk perasaan ini sebenar nya…
Intinya sekarang lagi lagi ngga bisa tidur cuma gara gara inget DIA……!
DIA….! DIA………! DIAAAAAAAAAA…!!!
Akh…!!!
Shitt..!!!
Damn…!!!
But its trully me..!!!
Dibalik apa yang dia dan mereka liat tentang seorang “LIA…”
Im just a girl…
Punya kelemahan disisi hati…
Bermain dengan perasaan, setengah mampus menahan hati untuk tidak tercuri…
Terlalu angkuh untuk mengakui…
Aku teramat sangat menginginkan dia..
Hadoooooooohhhh…!!!
Otak gue penuh dengan diaaaaaaaaa…!!!
Lagi apa ya dia sekarang…?
Huft…!!!
Andai aja bisa gue tarik sosok dia dari pikiran gue,
Gue remesin sampe kusut…!!!
Gue injek injek trus gue lemparin ke tong sampah biar ngga inget inget mulu…!!!
Tapi seandainya bisa sekalipun,
Paling paling sosok nya bakal muncul dan muncul lagi….!!!
Arrrrrrrggghhhhh….!!!
Gue bete sama lo…!!!
Lebih bete lagi sama diri gue sendiri…!!!
Jatuh hati aja seribet ini…!!!
….
….
Titik titik…
Hanya titik titik…
Semua nya lebur menjadi titik titik panjang…
Karna luapan kata kata sekalipun tak pernah cukup,
Untuk membiaskan aku dan perasaanku buat dia…
…
…
àDAN BUAT DIA :
“Aku rindu…masih dengan satu kata rindu yang sama yang lagi lagi hanya aku yang ngerti
Tentang “APA” dan “KARENA” nya……”
Komentar
Posting Komentar